Masa Kelahiran dan Balita
Hari
itu tanggal 30 Mei 1996, ibu melahirkan Dhea ke dunia. Dhea adalah anak
pertama dari dua bersaudara dan juga merupakan cucu pertama. Dhea lahir
pada jam 7.30 malam dengan berat 3,2 kg.
Penulis
diberi nama Dhea Audria. Nama ini diberikan kepada ibu Dhea karena
sesuai perjanjian, jika anaknya perempuan maka ibu Dhea yang akan
memberi nama. Sampai sekarang, Dhea masih tidak tahu apa arti namanya
Saat
umur satu tahun, Dhea diikutsertakan dalam lomba Bayi Sehat Sustagen.
Kata ibu, Dhea saat proses penilaian, penulis susah diatur dan tidak mau
berdiri. Setelah beberapa proses dan penilaian, Dhea mendapatkan juara
harapan 2.
Saat
umur tiga tahun baru lah ibu memasukkan Dhea ke playgroup Tunas Mekar
Indonesia. Di sini, Dhea belajar membaca, berhitung, bernyanyi, dan
menulis. Dhea pergi sekolah tiga kali seminggu. Di sekolah, Dhea belajar
bersosialisasi dan mendapat banyak teman baru.
Dhea
mulai menjalani pendidikan Taman Kanak – Kanak di Tunas Mekar Indonesia
pada umur empat tahun. Banyak sekali kegiatan yang diadakan sekolah
Dhea saat itu, mulai dari lomba busana Hari Kartini, lomba 17 Agustus,
mewarnai, dan masih banyak lagi. Dhea juga pernah menjadi petugas bendera saat masih TK.
Saat
acara kelulusan, Dhea dan teman – temannya menarikan tari Sampar. Dhea
lulus dari Taman Kanak - Kanak pada tahun 2002 dengan hasil yang baik. Selanjutnya Dhea melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Rawalaut.
Setelah
selesai menjalani pendidikan di TK, Dhea melanjutkan sekolah di SDN 2
Rawalaut. Menurut ibu, proses pendaftaran penulis ke sekolah ini tidak
sulit karena penulis memiliki umur yang cukup untuk masuk sekolah dasar.
Pada saat pembagian kelas, seluruh murid – murid baru dikumpulkan di lapangan. Nama Dhea dipanggil pertama dan ternyata Dhea masuk ke kelas IA.
Saat kenaikan kelas dua, Dhea mendapat kelas IIA sehingga kelas Dhea masuk sekolah di pagi hari. Tidak seperti kelas yang lainnya. Dhea sempat tidak mau masuk sekolah karena tidak mau sekolah di pagi hari tapi akhirnya setelah dibujuk ayah, Dhea mau masuk sekolah.
Di kelas III, Dhea mengikuti tes masuk kelas unggulan dan Dhea lulus sehingga masuk ke kelas IIIA. Wali kelas Dhea saat itu adalah Ibu Sumarni. Di kelas IVA, Dhea
mendapat wali kelas bernama Ibu Pasaribu. Beliau adalah guru yang
sedikit ‘nyentrik’ dan lucu. Walau begitu, Ibu Pasaribu adalah orang
yang tegas sehingga muridnya segan dan tidak berani berbuat
macam-macam.
Sampai kelas VIA, Dhea
masih dekat dengan sahabat – sahabatnya dari kelas V. Di kelas VI ini,
penulis mendapat wali kelas bernama Ibu Titik. Beliau adalah guru yang
disiplin. Karena sudah kelas VI, Dhea mulai memikirkan akan melanjutkan ke SMP mana. Teman – teman Dhea
banyak yang berencana mendaftarkan diri ke program RSBI di SMPN 2
Bandar Lampung. Ada juga yang ingin mendaftarkan diri ke program RSBI
SMPN 1 Bandar Lampung. Setelah berpikir panjang dan dengan dukungan
orang tua, Dhea pun mendaftarkan diri ke SMPN 2 Bandar Lampung. Setelah melalui beberapa tes, Dhea pun lulus dan menjadi calon siswa SMPN 2 Bandar Lampung. Setelah itu, Dhea
mulai fokus pada UASBN yang akan dihadapi murid – murid SD agar bisa
lulus. Dhea berhasil lulus dan mendapat peringkat ke 9 di kelasnya.
Ibu, Dhea, Dheriq (adik Dhea) dan Ayah
Masa Remaja
Setelah lulus dari SD, Dhea melanjutkan pendidikannya di SMPN 2 Bandar Lampung. Sekolah baru Dhea merupakan salah satu sekolah favorit di Lampung sehingga Dhea sangat senang dan bangga bisa menjadi siswi sekolah tersebut.
Di kelas 7.2, pada hari pertama, wali kelas Dhea,
Bapak Amran Rosidy, memperkenalkan dirinya. Kelas 7.2 adalah kelas yang
asyik dan kompak dan sempat mewakili SMPN 2 Bandar Lampung dalam lomba
karnaval FKAR dan berhasil meraih juara 3.
Kenaikan kelas pun datang. Dhea masuk ke kelas 8.1 bersama beberapa teman penulis dari kelas 7. Kelas tersebut adalah kelas yang paling kompak dan seru. Banyak hal – hal yang tidak terlupakan dialami Dhea dan teman – temannya di kelas ini. Saat semester 2, Dhea mendaftarkan diri sebagai anggota OSIS. Dhea mencalonkan diri sebagai Sekretaris Bidang 10: Komunikasi dalam Bahasa Inggris dan setelah melewati beberapa proses, Dhea lulus dan menjadi anggota OSIS. Pada saat akan naik kelas 9, Dhea dan teman - teman sekelas mengadakan perpisahan dengan berjalan – jalan dan makan bersama.
Dhea paling kiri
Dhea barisan depan baju biru
Dhea paling kiri
Dhea paling atas
Di kelas 9, Dhea mendapat kelas 9.3 dengan wali kelas Ibu Suprihatin. Dhea sangat senang bisa masuk di kelas ini karena sebagian teman – teman dekat dhea sekelas dengan Dhea. Kelas 9-3 juga pernah mengadakan buka puasa bersama dan menginap bersama di Tabek Indah.
Dhea yang ditengah
Satu hal yang tidak bisa dilupakan Dhea yaitu saat Dhea berulang tahun yang ke-15. Saat itu libur sehingga Dhea tetap tinggal di rumah. Tidak disangka di pagi hari sepupu Dhea sudah ada di depan rumah untuk mengajak Dhea ke rumah eyang yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah Dhea. Saat keluar gerbang, muncul semua teman – teman Dhea. Mereka berlari dan melempar Dhea dengan telur, terigu dan air. Saat itu juga ada ayah Dhea. Dhea dan teman – teman Dhea pun tertawa gembira.
Akhir tahun pelajaran sudah tiba. Dhea dan seluruh murid kelas 9 menghadapi UN yang terdiri dari empat pelajaran. Alhamdulillah, Dhea mendapatkan hasil yang memuasakan dengan NEM 36.60. Selain itu, Dhea juga berhasil masuk dan menjadi calon siswa baru SMAN 2 Bandar Lampung. Dhea berada di urutan 58 dari 242 siswa. Dhea merasa senang sekali karena Dhea bisa membanggakan orang tua. Setelah tiga tahun Dhea
dan teman – teman penulis menjalani pendidikan di SMP dan akhirnya
lulus, sekolah mengadakan Pesta Pelepasan Siswa/i Kelas 9 Tahun
Pelajaran 2010/2011. Dhea mengenakan kebaya berwarna merah muda. Teman Dhea
juga semuanya mengenakan kebaya. Untuk laki – laki, mereka mengenakan
jas dan kemeja. Setiap kelas mendapat giliran foto bersama. Di
penghujung hari, Dhea dan teman – teman kelas Dhea melakukan ‘Photo Session’ di Citra Garden. Banyak sekali foto yang Dhea dan teman – teman Dhea ambil. Hal itu menutup hari – hari Dhea di SMP dengan Manis.
Dhea paling kiri barisan kedua
Dhea paling kiri
Dhea yang paling kanan
Akhirnya masa sma datang. Saat itu, pra MOS dan MOS dijadwalkan 6 hari sebelum masuk sekolah. Dhea tidak bisa mengikuti pra MOS karena sedang dalam perjalanan bersama keluarga. Dhea baru masuk saat MOS. Kelompok MOS saat itu dibagi dan diberi nama sesuai nama makanan. Dhea masuk ke kelompok Papeda. Setelah MOS selama 3 hari, Dhea dan semua siswa baru SMAN 2 Bandar Lampung memulai kegiatan belajar mengajar. Kelas pun dibagikan. Penulis masuk ke kelas X2. Di kelas X2, sebagian murid berasal dari sekolah yang sama dengan Dhea sehingga Dhea tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Selama di kelas X2, Dhea dan teman – teman sekelasnya pernah mengadakan buka puasa bersama. Karena masih anak baru, belum banyak yang bisa diceritakan Dhea pada masa SMA ini tapi yang jelas, masih banyak pengalaman – pengalaman menyenangkan yang akan didapat Dhea di masa SMA ini.
Dhea paling kanan